Monday, November 1, 2021

Mencari TK di Kota Bandung Bagian Barat (Survey)



Saya dan suami akhirnya tidak bisa mengelak lagi. Tahun depan anak sulung kami mau tidak mau harus masuk sekolah formal. Karena di usianya yang 4 tahun saat ini, kami merasa dia belum sanggup duduk diam di depan layar mengikuti sekolah online, selama pandemi dia belajar bermain dengan guru secara privat di rumah. Istilah britishnya Governess 😆. Biar nggak kalah dengan George, Charlotte, dan Louis.

Berbekal kisah yang saya baca di buku - buku Enid Blyton tentang anak - anak di Inggris jaman dulu kala. Saya punya ide untuk mempekerjakan lulusan PAUD untuk menjadi guru privat anak saya seharian selama saya kerja. Sebetulnya jobdesk-nya lebih banyak ke menemani main sih daripada belajar. 

Tapi tahun ajaran yang akan datang insyaallah usianya sudah 5 tahun lebih. Kami lihat dia sudah cukup siap untuk masuk sekolah formal. Baik daring maupun luring. Well, tidak ada yang mengharuskan anak kami sekolah secara formal sih, tapi karena kami berdua tidak ada yang merasa sanggup homeschooling anak, jadi kami putuskan anak - anak kami akan masuk sekolah konvensional saja.

Masalahnya adalah, mau masuk sekolah mana?

Ternyata memilih sekolah pelik juga ya saudara - saudara. Ada berbagai hal yang perlu dipertimbangkan. Padahal kami cuma baru akan memilih TK. Kata suami yang repot memang milih TK dan SD. Kalau milih universitas justru gampang. Suruh saja anaknya pilih sendiri. Nggak usah pusing.

Suami menyarankan kami buat analisis SWOT ala ala atas sekolah - sekolah yang kami incar. Biar agak ilmiah pemilihannya tidak hanya berdasarkan hati atau impulsif atau ikut trend belaka. 

Sekolah yang kami incar sebetulnya bukan istilah yang tepat sih, sekolah yang feasible lebih masuk akal dalam konteks ini. Karena pilihan kami terbatas biaya dan lokasi. Intinya dari awal kami sudah sepakat tidak akan memaksakan diri menyekolahkan anak di tempat yang tidak terjangkau oleh kami baik dari sisi biaya maupun lokasi. Sekolah yang bayarnya pakai dollar misalnya, walaupun ada yang dekat sekali dengan rumah, jelas tak akan kami lirik. Malu sama slip gaji XD Sekolah yang ada di seberang kota juga tidak akan kami pertimbangkan. Sebagus dan semenarik apapun sekolah tersebut.

Ku gentar dengan drama berangkat pagi 😅

Sebelum memutuskan sekolah yang mana yang akan kami masuki, saya dan suami memutuskan untuk survey langsung. Karena kami sama sekali buta tentang per TK -an jaman now. Saya diingatkan oleh adik saya bahwa cari TK sekarang tidak mudah. Pendaftaran kebanyakan dibuka bulan Oktober. Jadi kalau masih ingin banyak pilihan, cari TK dari sekarang. Suami awalnya tidak percaya masuk TK sekompetitif itu. Tapi setelah datang ke sekolah pertama, baru dia percaya kalau memang se-riweuh itu kalau ingin dapat sekolah yang betul - betul cocok. Akhirnya malah dia yang semangat survey.

Suatu minggu di awal Oktober dengan impulsif saya tanya ke grup ITB Motherhood, TK apa saja yang ada di Bandung bagian barat. Buat bagian timur sudah ada bahasan yang cukup ramai. Grup emak - emak alumni ITB ini memang bisa diandalkan untuk bertanya. Sebetulnya ada pilihan juga sekolah di Bandung kota karena kebetulan kantor kami di kota. Tapi diutamakan yang dekat rumah dulu. Karena belum tentu juga saya masih kerja nanti.

Ada beberapa TK yang disebutkan di grup. Setelah menimbang - nimbang kami putuskan untuk sambangi beberapa. Dari beberapa ini kami merasa pilihan kami sudah cukup. Tinggal nanti dipertimbangkan pro dan kontranya serta kecocokan dengan anaknya untuk memutuskan pilihan yang diambil. Walaupun untuk soal kecocokan, prinsip kami anak TK masih bisa dibentuk dan dilatih untuk menyesuaikan diri, jadi tidak terlalu jadi concern.

Ini saya ceritakan hasil survey yang saya dan suami lakukan. Saya coba buat review sejujurnya. Tapi mohon diingat ini subjektif berdasarkan pengamatan saya dan suami saja ya. Pro dan kontranya tentu disesuaikan dengan kondisi keluarga kami. Jadi kalau ada yang tidak sesuai tidak dimaksudkan untuk berdebat ya atau berantem. Hanya pendapat kami saja 😁

Sekolah Bianglala (PG, TK, dan SD)

Katanya milih sekolah juga soal chemistry dan jodoh - jodohan. Survey yang kami lakukan singkat jadi kesan pertama begitu penting. Kesan pertama agak kurang menyenangkan di sekolah yang kami sambangi pertama kali ini. Mungkin timing yang tidak tepat atau situasi yang kurang mendukung. Sayang sekali padahal lokasinya paling dekat dengan rumah. Bisa jalan kaki.

Saat datang, saya sempat kebingungan di depan pintu kantor administrasi. Bingung mau tanya siapa. Padahal ada ibu - ibu yang sedang mengobrol di ruang tamu, persis di balik pintu. Tapi tidak ada yang berminat menggubris saya. Setelah mengulang mengucapkan salam, akhirnya ada petugas yang menghampiri saya. Sikapnya juga sama kebingungannya ketika saya sampaikan ingin tanya - tanya tentang penerimaan murid baru. Setelah berkonsultasi sejenak dengan salah seorang ibu - ibu yang duduk di ruang tamu, dia masuk lagi ke dalam kantor.

Sementara saya dibiarkan tetap menunggu di depan pintu. Tanpa dipersilahkan masuk. Padahal di depan pintu ada tulisan harus lepas alas kaki untuk masuk. Jadi saya yang berasumsi akan diajak masuk sudah lepas alas kaki dari awal. Sungguh awkward berdiri tanpa alas kaki di depan pintu kantor orang 😂 Memang hanya beberapa menit tapi cukup membuat saya mengerutkan kening. Karena merasa seperti tidak diperkenankan datang. Mungkin seharusnya memang janjian kali ya. Tapi kan bisa bilang 😅

Setelah menunggu beberapa menit, petugas datang lagi dan meminta saya menunggu di salah satu gazebo di depan kantor. "Di dalam sedang ada tamu, jadi mom tunggu disana saja". "Lha gw kan juga tamu", batin saya, sambil kembali menggunakan sepatu dan berjalan menuju gazebo. So much for the first impression. Apalagi untuk calon "customer". Kalau suudzon saya merasa agak diremehkan.

Setelahnya untung biasa saja, petugas yang sama datang kembali membawa buku tamu. Sambil meminta maaf karena saat itu sedang ada pelatihan guru SD. Sedang pada riweuh mungkin maksudnya. Karena riweuh jadi tidak welcome gitu? Entahlah.

Setelahnya ada petugas/guru lain yang menghampiri, mengajak kami berkeliling gedung TK. Penjelasan yang diberikan standar. Baru buat saya mengenai cara belajarnya, tapi selebihnya nothing special. Model pembelajaran yang digunakan adalah metode sentra. Bergilir setiap hari 2 sentra untuk masing-masing kelas. Untuk yang awam seperti saya mengenai metode sentra, dalam metode ini siswa berkeliling setiap hari ke sentra - sentra untuk mendalami satu keahlian tertentu. Halah bahasanya 😂 Jadi murid yang mendatangi guru untuk belajar sesuatu bukan guru yang mendatangi murid untuk mengajari sesuatu.

Anyway, curiculum aside, Fasilitas yang ditawarkan di sekolah ini memang premium. Dalam artian ruang kelas dan bermain bagus, bersih, dan tertata rapi. Mainan banyak. Baik indoor maupun outdoor. Desain dan interior ruangan mengingatkan saya dengan ruang kids club di hotel berbintang. Biaya masuk agak lebih mahal dari sekolah laim yang kami survey. Sekitar 18 juta untuk TK. Sebetulnya biaya tidak jadi masalah kalau sekolahnya mampu menarik hati. Paling tidak uang bisa dicari :D Tapi karena first impression agak kurang buat kami, biaya yang lebih mahal malah jadi satu kekurangan sekolah ini.

Pro
- Dekat rumah. Tidak usah keluar biaya antar jemput.
- Fasilitas premium. Jumlah anak tidak banyak.
- Program PG bisa untuk anak usia mulai dari 2 tahun. Jadi si bungsu bisa ikut sekolah kalau mau.
- Ada SDnya juga jadi relatif gampang kalau mau lanjut.
- Bisa masuk di semester genap. Jadi tidak perlu tunggu tahun ajaran baru.

Kontra
- Lebih Mahal.
- Program standar.
- First impression kurang baik.
- Logonya telor ceplok 😁

Keterangan
Alamat : Jl. Sari Endah No. 19 Sukarasa, Kec. Sukasari, Kota Bandung 40152.
Website : https://bianglala.sch.id/
Instagram : @sekolahbianglalabandung

Darul Hikam Kindergarten


Sebetulnya sekolah ini lokasinya tidak di sekitar rumah, tapi dulu anak saya daycare di Dehakidz milik Darul Hikam, jadi kami putuskan untuk pertimbangkan juga. Ada banyak teman - teman daycare-nya yang sekolah disini. Lokasinya juga relatif dekat dengan kantor kami di ITB.

Saat kami datang untuk survey, sekolahnya sudah kosong. Hanya ada dua orang guru yang sudah bersiap pulang. Tapi dengan ramah mereka menyambut kami dan mempersilahkan kami masuk. Di ruang kepala sekolah kami diberikan penjelasan mengenai program dan kegiatan sekolah. Berbeda dengan sekolah sebelumnya, penjelasan yang diberikan di Darul Hikam lebih komprehensif. Mungkin pengalaman puluhan tahun memang sangat berpengaruh. Program yang ditawarkan konvensional. Sistem ruang kelas biasa. Jumlah muridnya banyak. Di kondisi normal masing - masing level terdiri atas 3 kelas paralel. Tidak masalah buat kami. Membiasakan anak juga untuk ramai - ramai.

Jalan Cisitu tempat sekolah ini berada relatif sempit lebarnya, tapi surprisingly sekolah ini ternyata besar. Sempit diluar, lebar di dalam. Fasilitasnya cukup lengkap. Halaman luas dengan lapangan olahraga diujungnya. Tempat bermain outdoor dan indoor, kebun, kandang binatang, dsb. Dapur juga ada. Makan siang anak biasanya dimasak sendiri di sini.

Walaupun terletak di wilayah padat penduduk, lokasi sekolah ini tertutup jadi insyaallah aman, karena semua yang masuk pasti ketahuan Satpam. Biaya sekitar 13 juta untuk TK. Ada diskon untuk alumni Dehakidz. Jam pelajaran di situasi normal 5 jam dari jam 8 - 13 setiap hari. Anak dibiasakan makan dan sholat dzuhur dulu di sekolah sebelum pulang. Berangkat bisa bareng kami. Untuk pulang harus arrange lagi.Tapi jam 13.00 tidak terlalu jauh dengan jam pulang kantor. Sesekali masih tidak masalah kalau ikut ke kantor. 

Sekolah ini salah satu yang terkenal dan menjadi favorit, sehingga saat kami datang slot untuk open house dan trial nya sudah penuh. Apalagi tahun depan mereka hanya akan terima lebih sedikit anak. Menyesuaikan dengan kondisi pandemi. Tapi karena anak kami alumni Dehakidz katanya akan diberikan kesempatan untuk ikut trial dan open house. Let's see.

Pro
- Situasi familiar. Mirip dengan di daycare.Walaupun mungkin anaknya sudah lupa karena sudah 2 tahun terakhir dia di daycare.
- Jam belajar panjang. Anak bisa main dengan teratur lebih lama. Cocok untuk anak yang perlu rutinitas tapi gampang bosan sendirian.
- Sudah ada jenjang TK - SMA. Kalau sudah cocok dengan pendidikannya tidak perlu pusing - pusing mikir sekolah lanjutan.
- Yayasan besar. Pengalaman kami saat pandemi hal ini berpengaruh pada keberlangsungan dan kestabilan kondisi sekolah. Dananya banyak maksudnya :D
- Terintegrasi dengan Dehakidz.

Kontra
- Persaingan masuk sengit karena banyak peminat XD
- Lokasi jauh dari rumah, harus arrange jemputan.
- PG diutamakan untuk anak 3 tahun. Ada umur minimal jadi si adek tidak bisa ikutan sekolah sampai 2 tahun kedepan. Kecuali dia mau masuk Dehakidz. Dimana persaingan pasti lebih sengit lagi :D

Keterangan
Alamat : Jl. Cisitu Indah No. 16 Bandung
Website : https://darulhikam.sch.id
Instagram : @darulhikam_kindergarten

TK & SD Islam Al Azhar 30 Sarijadi

Ternyata dekat rumah ada Al Azhar. Lokasinya agak tersembunyi, jadi kami tidak pernah tau. Mungkin tidak akan pernah ngeh kalau tidak disebut oleh salah seorang teteh di ITBMH. Saat kami datang untuk survey sedang ada persiapan penyambutan siswa Pertemuan Tatap Muka. Tiga orang satpam berdiri berjajar sambil membawa walkie talkie. Pertama saya pikir kami akan diminta putar balik dan disuruh janjian dulu saking ketatnya penjagaan XD Tapi ternyata tidak, kami langsung diarahkan untuk parkir dan menemui petugas resepsionis.

Kesan pertama sekolah ini, armada jemputan sekolahnya banyak banget 😂 halaman depan penuh minibus. Mungkin ada kali 20. Di halaman dalam sekolah juga ada yang terparkir. Kalau tidak diperhatikan baik - baik, bisa dikira pool travel bukan sekolah 😅 Suasana sekolah ini mengingatkan saya pada SD TK saya jaman dulu. Seperti sekolah yang saya bayangkan. Ramai. Banyak anak - anak. Ya iyalah, kalau banyak Bapak Ibu itu kantor Pemda. Baik.

Program belajar di sekolah ini standar saja. Tradisional seperti TK dan SD pada umumnya. Jumlah anak per kelas cukup banyak. Setiap kelas diampu 1 guru. Waktu kami diajak keliling dan sempat mengintip di kelas TK, salah seorang Guru sedang menerangkan ke salah satu murid. Murid yang lain sepertinya menunggu giliran. Hebatnya anak - anaknya bisa duduk diam menunggu.

Wondering apakah anakku bisa seperti itu. Kalau masuk sekolah ini pasti akan jadi perubahan suasana yang sangat drastis buat dia. Dari cuma sendiri, dapat perhatian penuh dari gurunya, hingga harus berbagi dengan banyak anak lain. Tapi tidak terlalu jadi masalah, karena kami juga awalnya ingin dia masuk sekolah negeri saja. Jadi suasananya sudah mendukung. Fasilitas sekolah standar. Ada lapangan olahraga indoor dan kantin yang cukup luas. Biayanya ternyata standar. Tidak terlalu mahal. Sekitar 12 juta untuk TK.

Masalahnya, seperti sekolah negeri, jam masuk sekolahnya 07.15. Pagi banget :')

Appreciate dengan ibu petugas yang menanyakan nomor telepon saya dan langsung WA sejam setelah saya meninggalkan sekolah tersebut.

Pro
- Yayasan besar. Kalau memang 1 yayasan dengan Yayasan Pesantren Islam Al Azhar.
- Sudah ada sampai jenjang SD. Lokasinya juga sama, jadi anak - anak lebih terbiasa, dengan teman dari berbagai kelompok umur.
- Antar jemput tersedia.

Kontra
- Jam masuk sekolahnya pagi banget.
- Sekolahnya ramai. Kalau anaknya perlu perhatian khusus mungkin bakal pusing di sini.
- Tidak ada PG. Si bungsu tidak bisa ikut sekolah disini.

Keterangan
Alamat : Jl. Tirta Sari III No. 1 Sarijad, Kec. Sukasari, Kota Bandung 40151
Website : https://www.alazhar30bandung.sch.id/
Instagram : @alazhar30bdg

KB & TKIT At-Taqwa


Secara mengejutkan TK ini menjadi top contender dalam ajang pencarian TK yang kami lakukan. Saya tau namanya dari ITBMH. Ada beberapa teteh yang menyatakan sangat puas menyekolahkan anaknya disana. Setelah saya berkunjung kesana saya jadi mengerti kenapa.

Lokasi TK ini ada dalam komplek perumahan Angkatan Darat. Sekolahnya punya halaman yang luas dan desainnya terbuka jadi kesannya lega. Saat di sekolah ini, kami merasa tidak sedang ada di tengah kota Bandung yang hiruk pikuk. Mungkin karena daerahnya sepi ya. Kami bertemu dengan salah seorang guru/petugas administrasi. Pada awalnya jujur kami tidak berharap banyak dengan sekolah ini. Kami pikir sama dengan TK pada umumnya. Tapi ternyata penjelasan yang diberikan mengenai program di sekolah ini sangat menarik.

Ibu yang menjelaskan kepada kami mengenai program sekolah nampak sangat paham mengenai kurikulum dan pedagogi. Kami sangat mengapresiasi saat beliau terlebih dahulu menginfokan mengenai metode belajar, baru setelahnya program tambahan, fasilitas, dan biaya. Dari penjelasan yang diberikan kami berani berkesimpulan bahwa program di sekolah ini seperti yang ditawarkan di sekolah yang lebih mahal tapi memanfaatkan kearifan lokal sehingga biayanya lebih murah. Tidak sampai 10 juta untuk total biaya masuk.

Metode belajar yang dipakai di TK At-Taqwa adalah metode sentra. Masing - masing sentra dipegang oleh 2 orang guru bersamaan. Jadi walaupun ukuran kelasnya cukup besar, perbandingan guru dan muridnya kecil.

Selain pembelajaran sehari - hari, guru - gurunya sepertinya mengeluarkan effort lebih untuk bisa memberikan program pembelajaran inovatif yang menarik untuk anak usia TK. Seperti kemping saat bulan puasa, virtual tour saat pandemi, belajar luring bersama di rumah teman, program persiapan masuk SD, dsb. Sebetulnya mungkin agak berlebihan kalau disebut inovatif ya. Banyak sekolah lain yang melakukan hal yang sama. Tapi karena biaya yang harus dikeluarkan hanya setengah dari sekolah lain, jadi menurut kami worth it sekali. Hehe.

Pro
- Value for money. Paling murah tapi program tidak kalah ciamik. Penting banget ini.

Kontra 
- Tidak ada SD. Mungkin bakal sedikit pusing saat harus cari SD.
- Tidak ada jemputan jadi harus arrange jemputan lagi. 
- PG saklek untuk anak 3.5 tahun. Bungsu tidak bisa ikut sekolah.
- Jam masuk saat normal lumayan pagi. Jam 07.30 :')

Keterangan
Alamat : Jl. Intendans No. 77, Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota Bandung, 40153
Website : - 
Instagram : @tk_attaqwa

Taman Pendidikan Firdaus Percikan Iman


Sekolah yang merupakan bagian dari yayasan Percikan Iman milik ustad Aam Amiruddin ini sangat direkomendasikan oleh beberapa ibu - ibu di ITBMH. Kebetulan anak sepupu saya, yang tinggalnya satu gang dengan kami juga sekolah disini. Jadi kami sudah cukup lama dengar namanya.

Banyak yang bilang suasana sekolah ini enakeun. Memang begitu adanya. Sekolah ini terletak di bukit jadi udaranya cukup adem. Kalau dari arah Gegerkalong sedikit berkelok - kelok jalannya sehingga harus punya kendaraan pribadi untuk bisa sampai ke sekolah ini. Sekolahnya rimbun banyak pepohonan. Bentuk bangunan TK tradisional dengan elemen utama kayu. Di taman depannya ada gazebo - gazebo. Sungguh mengingatkan saya pada restoran sunda 😝 

Pastinya suasana sekolah ini asyik untuk ngariung. Pantas nuansanya kekeluargaan sekali. Saat kami berkunjung ada beberapa ibu - ibu yang sepertinya menunggu anaknya PTM  duduk - duduk di gazebo sambil mengobrol akrab. Ada juga ibu - ibu lainnya yang mengambil foto anak - anak yang sedang main di playground.

Program belajar di sekolah ini konvensional. Hal yang unik mungkin untuk TK belajarnya pindah - pindah tempat, tidak melulu di ruang kelas. Bisa di taman, gazebo, aula serba guna, dan sebagainya. Menarik sepertinya untuk bocah yang gampang bosan. Selain itu sekolah ini juga mengembangkan aplikasi belajar sendiri. Cukup inovatif. Biaya yang diperlukan sekitar 12 juta untuk TK. 

Sekolah ini sepertinya menjunjung prinsip kebersamaan. Paling tidak yang saya lihat ibu - ibunya saling akrab. Banyak kegiatan bersama juga seperti belajar tilawati, diskusi parenting, bakti sosial dan sebagainya. Problem ist, banyak kegiatan untuk orang tua bakal jadi tantangan besar buat saya yang mengaku introvert dan socially awkward. Karena saya tidak pintar kumpul - kumpul :') Tapi suami mengingatkan, namanya juga jadi orang tua. Orang dewasa. Jadi orang dewasa ya harus bisa mengatasi masalah begini. Apalagi kalau anaknya suka sekolahnya. Kan yang sekolah anaknya bukan ibunya. Ya iya juga sih haha.

Trial untuk sekolah ini akan dilakukan secara luring. Pasti lebih menarik buat bocah. Kita tunggu saja tanggal mainnya. 

Pro
- Suasana sekolah nyaman dan kekeluargaannya terasa.
- KB bisa untuk anak usia 2 tahun. Tidak masuk setiap hari. Bungsu bisa ikut sekolah kalau mau. 
- Sudah ada SD jadi tidak perlu pusing kalau mau lanjut. 

Kontra
- Lokasinya agak tersembunyi jadi harus ada kendaraan pribadi. Antar jemput tersedia dengan armada yang masih terbatas.
- Salah satu sekolah favorit dengan banyak peminat jadi persaingan akan cukup sengit nampaknya XD 

Keterangan
Alamat : Kompleks Gegerkalong Permai Jl. Bukit Firdaus No. 9, Ciwaruga, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat 40559
Website : https://firdauspercikaniman.sch.id/
Instagram : @tamanfirdauspercikaniman


Rumah Belajar Semi Palar



Sekolah ini menyebut diri sebagai sekolah umum. Tidak mengaitkan pembelajaran di dalamnya dengan agama tertentu. Di beberapa blog yang saya baca menyebutnya sekuler, bahkan liberal. Ada juga yang menyebut atheis. Agak kejauhan mikirnya pasti yang nulis :)

Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum nasional yang dipadukan dengan kurikulum holistik yang dikembangkan oleh penggagas sekolah yang sekaligus adalah kepala sekolah tersebut. Kami menyebutnya Kang Andi.

Sekolah ini sudah terasa sangat berbeda dari pertama kali kami mengunjunginya. Ketika kami datang untuk survey, kami langsung ditemui oleh Kang Andi. Beliau tidak memberikan penjelasan apa - apa, hanya menyampaikan kalau kami berminat mendengar tentang sekolahnya silahkan datang ke acara open house yang mereka sebut dengan Gelar Griya. Kami mendaftar untuk ikut acara tersebut dan dalam waktu sekitar 3 minggu kami mendapatkan undangan untuk ikut Gelar Griya secara luring di lokasi sekolah.

Di acara tersebut dipaparkan mengenai konsep holistik yang menjadi inti dari pembelajaran di Semi Palar. Fokus utamanya bukan prestasi akademik, melainkan pendidikan karakter. Memaknai peran diri sendiri sebagai makhluk ciptaan Tuhan, anggota keluarga, masyarakat, hingga bagian dari peradaban.

Tujuan akhir dari pendidikannya adalah mendampingi anak agar tumbuh sesuai dengan tahap perkembangannya. Menjadi manusia seutuhnya yang paham mengenai dirinya dan dapat menghayati perannya di lingkungan sekitar, atau bahkan dunia.

Dilihat sekilas agak muluk - muluk visinya ya. Tapi Kang Andi tau apa yang dia kerjakan dan dari paparannya nampak sudah cukup berhasil menerjemahkan visi yang intangible tersebut menjadi konsep pendidikan yang tangible. Bisa terukur. Bisa terlihat.

Setelah Gelar Griya, saya sangat tertarik mengenai konsep pendidikan disana. Plus nampaknya sekolahnya cocok buat si Sulung yang cenderung cuek dan punya pemikiran sendiri tentang apa yang menarik untuknya. Tapi saya masih ragu - ragu perihal agama. Pelajaran agama tepatnya. Walaupun saya sendiri dari TK sampai S2 selalu masuk sekolah umum, tapi rasanya mengganjal memasukkan anak ke sekolah umum saat sudah banyak sekolah Islam di sekitar. Seperti biasa. Takut salah langkah mendidik anak. Takut kenapa - kenapa :')

Trial TK ini baru dilakukan Februari, padahal open housenya sudah dari Oktober. Sepertinya ada unsur ingin memastikan bahwa yang mendaftar adalah yang betul - betul berniat memasukkan anak kesini. Proses penerimaan murid disini memang tidak berdasarkan siapa duluan yang daftar, tapi berdasarkan kecocokan.

Agak deg - degan karena pendaftaran TK lain, apalagi yang populer, selesai bulan Desember. Tapi tak apa, kita coba saja. Seperti kata Kang Andi, sekolah itu jodoh - jodohan. Kalau jodoh pasti masuk.

Pro
- Kurikulumnya sejalan dengan visi kami tentang karakter.
- Pengurus sekolahnya nampak terbuka dan mudah diajak bicara.
- Hanya ada 1 kelas di setiap jenjang dengan jumlah murid maksimal 20 orang. Mempermudah untuk memperhatikan kebutuhan masing - masing anak.
- Biayanya terjangkau untuk sekolah yang cenderung eksklusif. Melihat dari sisi jumlah penerimaan yang terbatas.
- Sudah ada jenjang SD, SMP, dan bahkan SMA walaupun tidak formal.

Kontra
- Pelajaran agama minim. Tidak bisa mengandalkan sekolah. Harus cari sumber pengajaran agama lain.
- Jam sekolahnya sebentar. Maksimal hanya halfday. Mungkin akan lebih njelimet buat kami yang bekerja, perkara antar jemputnya.
- Akreditasi nasionalnya masih B. Tapi sepertinya karena kurikulumnya tidak standar.

Keterangan
Alamat : Jl. Sukamulya No. 77 - 79, Sukagalih, Kec. Sukajadi, Kota Bandung 40163
Website : https://semipalar.sch.id/


10 comments:

  1. Susah juga teh milihnya. Kalau aku sih guru yang siap menerima kita juga penting. Pas ada apa2, kalau gurunya males ngomong sama kita jadinya problematik banget. *pengalaman pribadi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah ini ada kejadian juga di sekolah yang nggak jadi aku survey. Karena gurunya malas menerangkan kita disuruh pulang. Haha.

      Delete
  2. Tulisan yang wajib disave hehe. Saya juga lagi survey-survey nih TK nih teh, tapi belum survey ke lokasi baru ngumpulin data aja. Biayanya rata-rata belasan juta ya wkwk. Semoga kita semua dapet sekolah yang cocok yaa.

    ReplyDelete
  3. Kalau aku dulu nyari sekolah TK itu ada lagi hal yang dipertimbangkan: jumlah siswa dalam 1 kelas dibandingkan jumlah guru yang menjaga anak-anak. Di sini TK itu ada tidur siang dan waktunya panjang, jadi ya perlu cek juga hal-hal makanan dan tempat istirahatnya selain kurikulumnya. Tapi TK jaman sekarang lumayan mahal dibanding SPP waktu kuliah ya, hehhee...

    ReplyDelete
  4. Semoga bisa dapat sekolah yang cocok ya Restu, cocok untuk anak, orang tua dan kantong juga pastinya.

    Kaget juga lihat biaya TK ya, mahal juga di Bandung, udah mirip-mirip Jakarta

    ReplyDelete
  5. Teh, anaknya mau dimasukin TK di awal tahun 2022 kah? Nyimak kelanjutannya nih teh, PR juga buat saya mau nyekolahin anak dan gak mampu homeschooling juga padahal cuma di rumah aja 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tengah tahun teh. Pas tahun ajaran baru saja hehe. Siapp nanti insyaallah ditulis lanjutannyaa.

      Delete
  6. Gak jadi ngecek Semi Palar, Tu? Ah, coba Gaharu deket rumah lo yak.. Bisa masuk list deh.. hihihi..

    *entah kenapa dari semua posting, gw malah komen di sini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trialnya baru Februari. Iya coba gaharu deket, rumah lo juga deket haha.

      Delete
  7. Jadi gimana bu? Anaknya jadinya di sekolahin dimana? Lagi galau nentuin sekolah anak, tetiba nemu blog ini. Hahaha. Jadi penasaran

    ReplyDelete