Friday, October 15, 2021

Tentang Rumah Kenangan

Setelah ibu lalu bapak kami meninggal, saya dan adik saya tidak punya pilihan selain menjual rumah orang tua kami. Karena kami tidak tinggal di Semarang, tidak memungkinkan bagi kami untuk merawat rumah tersebut. Lebih baik dipindahtangankan ke orang lain yang berjodoh dengannya.

Dulu rumah tersebut bagi kami sangatlah istimewa. Tempat kami tumbuh besar. Tempat seluruh kenangan masa kecil kami berada. Tempat seluruh mimpi kami bermula. Saat kami sudah merantau, rumah tersebut adalah tempat untuk sejenak pulang. Menghabiskan waktu dengan orang-orang tersayang.

Tapi rumah hanyalah bangunan biasa saat orang - orang yang kami sayangi sudah tak ada di sana. Karena bukan fisiknya yang menjadikan dia istimewa, melainkan penghuninya.

Maka ketika kehadiran mereka telah sirna, rumah itu, bagi kami, telah kehilangan maknanya. Bukan lagi tempat untuk pulang. Bukan lagi rumah yang dirindukan. Hanya rumah biasa saja. Walaupun jejak kenangan masih terpatri erat didalamnya.

Semua pahit manis memori terkait rumah tersebut akan selalu tersimpan. Dalam ingatan terdalam. Kisah - kisah tentangnya akan selalu diceritakan dan tak akan dilupakan. Tapi waktu tak akan pernah bisa berulang. Penghuni yang pergi tak akan pernah kembali. Kehangatan dan cinta orang tua kami tak bisa terganti.

Karenanya kami memantapkan diri, merelakan rumah tersebut. Melepas diri dari jeratan nostalgia. Berdoa dengan sangat supaya pemilik setelahnya, bisa membangun kenangan indah di dalamnya. Seperti kami sebelumnya.

Bismillah.



No comments:

Post a Comment