Monday, April 18, 2022

Hobi yang Bukan Hobi

Hobi yang Aneh

Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog dengan tema aktivitas favorit ini cukup sulit ternyata. Karena aktivitas favorit saya ini bisa disalah artikan sebagai suatu bentuk kemalasan. Plus nggak gaya banget dipamer-pamerin. Haha. Tapi ya sudahlah. Memang aktivitas yang satu ini adalah yang paling saya nikmati juga paling luxurious, karena jarang-jarang bisa melakukannya dengan tenang. 

Aktivitas itu adalah:

Menggeletak siang-siang tanpa ngapa-ngapain

Awalnya saya ragu-ragu menuliskannya sebagai aktivitas favorit saya. Karena duh, apa sih yang bisa ditulis dari "menggeletak siang-siang tanpa ngapa-ngapain"? Mana seringnya saya merasa bersalah kalau sedang "menggeletak siang-siang tanpa ngapa-ngapain". Karena itu tandanya saya sedang memblokir dunia luar dari pikiran saya. Terutama yang menyangkut pekerjaan dan urusan rumah. Lalu membiarkan pikiran saya mengembara. Memikirkan hal-hal lain. Hal-hal apa saja yang menarik buat saya.

Eh tapi terus karena pembenaran penasaran, saya jadi baca-baca, ternyata aktivitas favorit saya ini, walaupun aroma pemalesannya sangat kuat, ada manfaatnya buat kesehatan mental loh. Ini saya share beberapa informasi ilmiah. Biar agak keren sedikit gitu kelihatannya hobi saya ini 😝

Melamun Itu Natural

Nama ilmiah dari hobi saya ini menurut ilmu psikologi adalah mind wandering. Mungkin banyak yang lebih familiar dengan istilah day dreamingspacing out, atau istilah lokal melamun. Katanya, katanya loh ya. Mind wandering adalah kondisi dimana bagian otak yang bernama default mode network bekerja. Bagian otak ini aktif saat orang melakukan aktivitas berpikir tanpa tujuan spesifik. Bahasa kerennya mikir ngalor-ngidul. Entah mengingat memori masa lalu, memimpikan masa depan, atau melalukan mental analisis mengenai berbagai macam hal. 

Pernah nggak sih sedang membaca buku, menonton film, atau mendengarkan orang bicara, lalu tiba-tiba sadar kita tidak ingat apa yang barusan kita baca, tonton, atau dengarkan? Padahal kita mengerjakannya tidak sambil nyambi? Nah itu katanya saat default mode network otak bekerja.

Semua otak manusia punya bagian default mode network. Sehingga bisa dipastikan semua orang pernah melamun. Melamun ternyata kegiatan yang sangat natural. Bahkan disebutkan 50% waktu kita bangun dihabiskan untuk melamun. Konon desain otak kita memang seperti itu. Tidak bisa dipaksa terus menerus untuk fokus pada satu hal. Ada saatnya default mode network mengambil alih kendali. Membuat otak bekerja secara autopilot. Tentu tujuannya agar tidak lelah. Lelah hayati.

Sayangnya kegiatan mind wandering sering dianggap sebagai kegiatan yang kurang bermanfaat, sehingga banyak orang melatih diri agar terus mindful. Fokus dan aware dengan apa yang sedang dikerjakan dan dengan lingkungan sekitar. Kalau tidak fokus, tidak produktif, kalau tidak produktif, tidak bahagia.

Itulah mengapa saya merasa bersalah kalau membiarkan pikiran saya berkelana. Merasa membuang-buang waktu. Padahal saya genuinely happy saat melakukannya. Lebih happy dari waktu nonton Drama Korea.

Eh, ngomong-ngomong selama ini saya berpikir kalau nonton Drama Korea itu termasuk kegiatan yang tidak mikir. Tapi ternyata dari sisi neuroscience mengkonsumsi hiburan itu termasuk kegiatan yang memerlukan kerja otak yang banyak lho. Pantas kalau sedang banyak pikiran, nonton Drakor kadang malah jadi tambah lelah 😅

Video menarik tentang mindfulness vs. mindlesness
(Sumber: Youtube Channel The New York Magazine)

Manfaat Melamun

Walaupun terlihat seperti suatu kegiatan yang tidak ada faedahnya, tapi berdasarkan penelitian ilmiah, hobi melamun ternyata cukup bermanfaat. Ini saya bagikan berapa manfaat dari melamun.

Problem Solving

Konon, saat pikiran kita berkelana, kita akan lebih bisa menemukan alternatif jawaban dari permasalahan yang kita miliki. Alternatif tersebut jarang kita sadari saat terlalu fokus. Memang kalau fokus kita biasanya tidak lihat kiri kanan sih ya. 

"Aha moment" saya biasanya memang muncul saat sejenak melupakan permasalahan yang dihadapi. Bahkan pernah waktu ikutan workshop menulis cerita, mentor di sana bilang, "Kalau mentok, lupakan dulu. Endapkan. Kerjakan hal lain. Nanti biasanya muncul jalan keluar".

Kreativitas

Sepertinya saya pernah baca tulisan dimana disampaikan bahwa hampir semua penemuan atau karya penting di peradaban manusia ditemukan saat penemunya sedang melamun. Cuma lupa tulisan apa. 

Tapi setelah dipikir pikir, ada betulnya juga sih. Coba kalau Sir Isaac Newton terus menerus fokus di tempat belajarnya dan tidak leyeh-leyeh di bawah pohon apel, mungkin dia tidak akan menemukan teori gravitasi. Begitupun dengan Mozart yang menciptakan mahakarya musiknya hanya dalam kepala.

Hanya sedikit memang orang-orang exceptional seperti tokoh yang saya sebutkan diatas. Tapi saya yakin ada banyak sekali orang yang dapat ide saat melakukan hal-hal rutin seperti mandi, memasak, jalan-jalan, dan sebagainya. Lebih banyak daripada yang khususon melakukan suatu hal untuk mendapatkan ide.

Performansi Kerja

Pernah nggak sih saking banyak yang harus dikerjakan atau dipikirkan, otak rasanya penuh sekali. Ibarat teko, air di dalamnya sudah mendidih dan ngebul. Kalau sudah begitu, rasanya otak mampet. Tidak bisa berpikir yang lain. Jadi lelet mengerjakan apapun. 

Kalau kata anak jaman now, saat mengalami situasi di atas, orang perlu healing. Dimana sekarang sering diartikan sebagai melakukan aktivitas relaksasi seperti berlibur. Tapi sebetulnya menurut para ahli, yang diperlukan sesederhana  mengalihkan fokus sejenak. Melakukan mental break sedikit-sedikit.

Soalnya repot juga kan ya, kalau buntu sedikit mesti ke Bali. Memangnya kita Nikita Willy?

Otak kita memang tidak didesain untuk terus menerus fokus dan terus menerus menerima informasi. Perlu waktu untuk mencerna dan menyerap informasi yang masuk agar tidak overload.

Mungkin itulah mengapa dalam agama Islam diwajibkan sholat 5 kali sehari. Karena manusia tanpa sadar memang perlu mental break. Biasanya memang setelah sholat pikiran jadi lebih fresh sih.

Dalam kaitannya dengan melamun, kalau kerjaan kantor sedang super demanding. Saya suka ambil break barang 5 menit diantara hal-hal yang harus dikerjakan. Diam sejenak melihat pemandangan di luar jendela. Biasanya mengamati pepohonan atau orang yang lalu lalang. Membiarkan default mode network otak sejenak bekerja sebelum kembali bekerja full force.

Penutup

Begitulah yang sedikit bisa saya bagikan mengenai hobi saya "menggeletak tanpa ngapa-ngapain". Sebagai perwakilan kaum penggemar rebahan, saya cukup bahagia karena ternyata hobi tersebut ada gunanya. Walaupun tentu saya harus terus mengingatkan diri untuk melakukan hobi ini secukupnya saja. Karena melamun juga ada risiko bahaya membuat terjebak di masa lalu atau mimpi semu. Plus kerjaan jadi numpuk tidak selesai-selesai.

Saya akhiri tulisan ini dengan quote dari Tere Liye berikut:
Melamun sambil ngupil jauh lebih berfaedah daripada bergosip
Minal aidzin wal faidzin semuanya 😆








12 comments:

  1. Paragraf akhir bikin ngakak. Itu siih kalau bangun tidur, ngumpulin nyawa, yaa ngupil dulu sih. Wkwkwk...Aku kalo leyeh-leyeh engga ngapa-ngapain biasanya di sofa, trus nyalain TV, trus ketiduran...

    ReplyDelete
  2. Teh restuuu, sepertinya kita miriiip apalagi yang paragraf terakhir sebelum penutup.. bedanya, teh restu siang-siang, kl aku sore-sore.. hahaha.. hampir aja aku jg mau nulis ttg hobi 'bengong'.. xD toss lah teh hihihi

    ReplyDelete
  3. Ahahahaha, Restuu, hobinya kocak tapi.. bener juga ya. :)

    Memang seperti itu cara kerja otak, jadi dengan melamun atau malah bengong saja tanpa berpikir apa-apa, literally membantu otak tetap 'waras' gak overloaded dengan data.

    Suka banget cara Mamah Restu memaparkannya. :) Pun setelah membaca tulisan ini, ku jadi merasa gak bersalah kalau ambil jeda untuk bengong sebentar ehehe.

    ReplyDelete
  4. tulisan favorit ini sesuai banget sama jiwa emak ha3 ...
    gogoleran siang bolong sambil ngelamun : mantap teh Restu.

    nah ... 2 hari lalu aku ngelamun ke Paris nengok sepupu yang baru lahiran
    tadi siang gogoleran ngelamun mudik ha3 ...

    ReplyDelete
  5. Hahaha... Hidup mager!!!... Meski pada akhirnya "tanpa ngapa2in"-nya ternyata malah bikin senam otak ya!... 🤔😂👍

    ReplyDelete
  6. Sekalian siesta sejenak? Bukankah 'aktivitas' ini juga konon katanya bisa meningkatkan produktivitas?

    ReplyDelete
  7. aku dah baca lalu baca lagi dan kembali ngakak, terimakasih remindernya Mamah Restu, mendingan ngelamun sambil ngupil ya daripada gossip haha

    ReplyDelete
  8. waaw,, sungguh ini dambaan para ibu yaa hahaha,, jadi pengen rebahan tanpa ngapa2in...

    ReplyDelete
  9. Hehe ini kayaknya bakal jadi pemenang 'blog paling related', karena sesungguhnya semuanya pingin rebahan tanpa ngapa2in. Tapi kalu aku sih sukanya rebahan tapi sama suami hahaha *hush! meskipun nggak ngapain2 tetap lebih enak kalau ada teman di sebelahnya haha

    ReplyDelete
  10. Sebagai orang yang terbiasa mindful (karena dalam yoga diajari demikian), tulisan ini menohok banget karena ada benarnya haha. The art of doing nothing, memang adakalanya diperlukan.. terutama dalam mencari ide tulisan sih buatku

    ReplyDelete
  11. hahaha ini hobi aku juga sebenernya, diem aja nggak ngapa-ngapain dan pikiran berkelana kemana-mana. Tapi ya kesempatan ini langka adanya dan kadang2 baru ada sebelom tidur malahan, ujung-ujungnya ketiduran. Kalau siang-siang, jaraaang banget bisa rebahan, tapi ya kdg2 depan komputer aja bisa sambil bengong kok, mikirin mau nulis apa ya... tau2 dah malam lagi hahahah...

    ReplyDelete
  12. *tosss* tim rebahan...
    Apalagi siang2 sambil liat langit lewat jendela, nikmatnya, hehehe...

    ReplyDelete