Tuesday, March 1, 2022

Tips untuk Mahasiswa agar Tidak Diomelin Ibu - Ibu Tata Usaha

Sejujurnya saya ingin buat tips yang lebih keren dan berguna. Seperti tips manajemen finansial atau parenting. Tapi berhubung pengetahuan saya di bidang - bidang tersebut standar saja, jadi saya tuliskan tips yang mungkin berguna buat anak saya nanti kalau sudah jadi mahasiswa. Tips agar tidak diomelin Ibu - Ibu Tata Usaha. Mungkin berlaku juga untuk Bapak - Bapak. 

  1. Selalu sebutkan nama dan nomor identitas mahasiswa saat menghubungi tata usaha. Tata usaha jelas bukan cenayang.
  2. Kalau ada masalah, sampaikan dengan gamblang dan jelas. Sekali lagi Tata Usaha bukan cenayang.
  3. Bicara dengan baik dan sopan. Jangan nyuruh - nyuruh. Sewajarnya yang digunakan di lingkungan akademis. Ingat kamu bukan boss dan tata usaha bukan pegawaimu.
  4. Selalu ingat bahwa dunia tidak berputar mengelilingimu. Bahasa kerennya the world does not revolve around you. Orang lain itu nggak cuma ngurusin kamu doang. Tak usahlah menghubungi sampai 3 kali sehari seperti minum obat cuma buat nagih surat. 
  5. Kuliahmu tanggung jawabmu sendiri. Okay, we do care about your study. Tapi yang menjalankan ya tetap harus kamu sendiri. Kalau kamu sendiri tidak menjalankan kewajibanmu dan tidak menghormati hak orang lain, saat muncul masalah kenapa orang lain yang harus berusaha keras memperbaiki kesalahanmu? Ingat, layanan perkuliahan lancar itu hak, tapi menjalani kuliah dengan baik dan lancar itu bukan hak. Melainkan pilihanmu sendiri.
  6. Hasil studimu tanggung jawabmu sendiri. Kalau nilaimu memang jelek, mau kamu memohon - mohon ke Tata Usaha, sampai ikan berevolusi jadi bisa manjat pohon juga, ya tidak akan ada yang bisa membujuk dosen buat memberimu perbaikan nilai. Selalu ingat, dinilai itu hak. Tapi nilai bagus itu bukan hak.
  7. Baca baik - baik semua pengumuman yang disampaikan. Sungguh mengesalkan baru kasih pengumuman, 5 detik kemudian ada yang mempertanyakan hal yang sudah disampaikan dengan alasan "konfirmasi". Lha apa dipikir pengumuman tadi hanyalah lawakan untuk stand up comedy?
  8. Jangan berasumsi terkait aturan/urusan apapun. Semua hal yang diawali dengan "katanya", bagaimanapun meyakinkannya tidak bisa dijadikan sebagai acuan. Cari sumber tertulis yang terpercaya.
  9. Jangan coba - coba adu domba Tata Usaha dan Dosen. Apakah tidak pernah terlintas sedikitpun di benakmu bahwa Tata Usaha hanya menjalankan perintah Dosen?
  10. Jangan coba - coba juga adu domba orang tuamu dengan Tata Usaha. Mau orang tuamu ngomel - ngomel kayak apa, kalau kamu sendiri nggak tau maunya apa dan tidak mau usaha, Tata Usaha bisa apa?
  11. Deadline apapun itu tidak memberimu hak istimewa, yang membuat dokumen yang kamu perlukan, jadi diproses lebih cepat. Persiapkan baik - baik semua dokumen yang kamu perlukan untuk kepentingan apapun. Jauh - jauh hari kalau bisa. Kalau masih ngeyel lihat kembali tips nomor 4.
  12. Saat mengirim pesan tertulis, don't call us "Admin", "Mimin", apalagi "Mince". Kakak masih bisa ditolerir lah. Petugas tata usaha mungkin sering olshop, tapi kamu kan jelas tidak kuliah di semacam online store. Pakai bahasa yang baik, yang bisa digunakan di ranah akademik. 
  13. Orang pintar ada banyak sekali di dunia. Tapi yang berkarakter baik semakin jarang. Kalau mau dianggap serius, don't be a typical strawberry generation. A cry baby. Apalagi playing victim. Kalau ngeyel lihat tips nomor 5 dan 6.
  14. Jangan jadi orang menyebalkan. Tak pernahkah terbersit di pikiranmu bahwa petugas Tata Usaha bisa saja punya channel ke alumni dengan semua pekerjaan dan jabatannya? Bayangkan apa yang terjadi kalau ada yang bertanya tentangmu dan yang kami punya hanya ingatan tentang hal - hal menyebalkan? 😈 
  15. Coba pahami semua masalah dengan konteks yang benar. Kalau merasa seluruh dunia tidak berpihak padamu, jangan - jangan masalahnya ada di dirimu sendiri. 
  16. Kabur, selamanya bukan penyelesaian masalah yang baik. Tidak ada masalah yang akan selesai dengan kabur. Sekali kamu kabur, kamu akan ketagihan untuk kabur terus.
  17. Terakhir, lulus kuliah itu juga bukan hak. Melainkan pilihan. Masa depan gemilang juga 90 persennya adalah kerja keras. Sisanya takdir. Kalau kamu memilih tidak berusaha agar lulus untuk kemudian mencoba meraih masa depan gemilang, kenapa orang lain yang harus repot - repot mengejar - ngejar? Mendingan duduk di taman sambil makan kuaci. Liatin kucing - kucing berlarian.
Sesungguhnya ini Tata Usaha apa layanan psikologi ya :')

Ditulis untuk Nulis Kompakan Mamah Gajah Ngeblog bulan Februari dengan tema Tips. 

10 comments:

  1. Nanti kalau anakku dah gedean dah mau kuliah kuceritain ini ah. Makasih ya Restu, as usual bikin ketawa-ketiwi pagi-pagi haha.

    ReplyDelete
  2. hahaha teh Restuu sungguh ini kocak banget artikelnya 😂😂 yang no 13 tuu benerr, kok berasa beda ya generasi skr ama generasi yg dulu (angkatan 2000an kyk kita hehe).
    duh jadi kangen Bapak Ibu di TU TG yg dulu suka kurecokin, udh pada pensiun sekarang :')

    ReplyDelete
  3. Sungguh insightful. Justru ini angle yang jarang :)) uneg2 tersampaikan ya teh. Kebayang teh Restu kudu sabar2 menghadapi mahasiswa2 dan dramanya

    ReplyDelete
  4. Terkikik geli bacanya Teh,,, ini poin-poinnya sepengalaman Teteh ada di tiap murid masa kini atau gimana?

    ReplyDelete
  5. Hahaha..aku sempat salah baca! Kirain nomor 2 akan berbunyi kalau gak ada masalah gak usah hubungi tata usaha ������
    Tapi ya toloong masak ada yang bilang mince sih. Gak kebayang sih emang ya anak zaman now pasti udah beda banget sama anak zaman lampau.
    Makasih teh tulisannya, asyik bgt dan bikin aku yakin gak mampu kerja jadi TU ��

    ReplyDelete
  6. Buu.. Apakah ini sekaligus curcol karena gemesh menghadapi mahasiswa mahasiswi emesh 😆 semangat min #ehhh 🤭..
    Seru tulisannya jadi inget kelakuanku dulu masih kuliah 😅

    ReplyDelete
  7. Selama kita tahu gimana adab bertemu orang tua dan gimana adab nya kalau kita minta tolong, selama itu kita akan aman menghadapi TU seseram apapun orang nya. hahahha. alhamdulillah TU di ITB mah baik-baik semua.

    ReplyDelete
  8. Restuuuu. :). Tulisannya unik dan pastinya menarik plus menggemashkan ehehehe.

    Bisa banget menjadi semacam manner guide untuk para mahasiswa/i nih, dan juga untuk bocah saya.

    Jadi malu, ehehe, dulu pernah melakukan yang nomer 4, Restu. Yang minta surat, bisa sehari 3 kali. Ya ampuun. Aduh kalau inget, saya jadi kasihan sama Bapak TU-nya. Ya ampun, sekarang saya lupa pula namanya, aduh makin merasa tidak enak dengan beliau.

    Namun saya inget betul, alhamdulillah Bapaknya gak marah dan gak terlihat kesal ehehe, tetap meladeni dengan senyum. Mungkin karena saya juga tidak setiap saat melakukannya ya Restu. Hanya sekali itu thok kok saya mengingatkan beliau seperti layaknya minum obat. Jadi beliau tidak marah.

    Bisa jadi berbeda kalau hampir setiap saat butuh, SELALU begitu. Demanding dan minta diutamakan. Pastilah Bapak akan mengingat si mahasiswa tersebut dan kemungkinan besar dicemberutin. Ehehe.

    Nuhuun pisan tipsnya, Mamah Restu. :)

    Saya bisa sejenak bring back memories :)

    ReplyDelete
  9. Teh restu ngingetin saya dengan Bu Diah..ibu2 di TU math, yg sohiib banget sama mahasiswa. Jaman dulu mah blm ada no wa yak..jadi apa2 mah kudu dateng ke kampus 😅. Akhirnya mau ga mau jadi dekat dengan staf di TU.. nuhun ya teh tipsnya..memorable banget 😃

    ReplyDelete
  10. Setuju tehh, adab, ilmu, bener-bener harus diperhatikan ya hiks. Wkwkwk gak kebayang dipanggil min, mince lahhh kan petugas TU bapak-bapak ibu-ibu. Semangat ya tehh, semoga diberi kelapangan dan kesabaran XD

    ReplyDelete