Saya tidak pernah bisa menyatakan perasaan saya yang sesungguhnya mengenai petugas polisi. Di satu sisi sama seperti saya, polisi-polisi itu juga sedang berjuang dalam hidupnya, dan mereka patut dihormati karena mereka aparat yang bertugas mengamankan kondisi negara. Di sisi lain kadang-kadang saya sebal dengan polisi, apalagi polisi-polisi gendut yang bertugas di jalan-jalan. Selain efektif dalam menyebabkan kemacetan jalan, kadang-kadang saya bingung dengan tindakan-tindakan polisi - polisi tersebut.
Seperti pengalaman saya waktu itu. Saya sedang mengendarai mobil jimmny abu-abu tua milik sepupu saya melewati polisi-polisi yang sedang melakukan razia. Karena saya merasa tidak ada yang salah, ya saya berjalan terus dengan pedenya. Tiba-tiba saya diberhentikan. Disuruh menunjukkan SIM dan STNK. Saya pikir saya sudah lolos, tiba tiba :
Seperti pengalaman saya waktu itu. Saya sedang mengendarai mobil jimmny abu-abu tua milik sepupu saya melewati polisi-polisi yang sedang melakukan razia. Karena saya merasa tidak ada yang salah, ya saya berjalan terus dengan pedenya. Tiba-tiba saya diberhentikan. Disuruh menunjukkan SIM dan STNK. Saya pikir saya sudah lolos, tiba tiba :
Pak Polisi : “tolong minggir sebentar mbak”
Saya (setelah meminggirkan mobil) : “ Kenapa pak?”
Pak Polisi (menyodorkan STNK):” ini ada yang tidak sesuai”
Polisi tersebut menunjukkan kata-kata warna kendaraan : abu - abu
Saya (bingung, karena jimmny, warnanya memang abu-abu): “tidak sesuai bagaimana?”
Takut kalau tiba-tiba buta warna, saya memandangi jimmny dengan seksama. Tidak ada yang beda. Masih abu-abu.
Pak Polisi : “harusnya Abu-abu metalik”
Saya (bengong) : “hah?”
Pak Polisi (menunjuk buku butut, yang diambil dari sakunya):”ini tidak sesuai dengan pasal mengenai ketentuan teknis...bla..bla..bla “
Separuh jempol pak polisi menutupi tulisan yang beliau tunjuk, jadi yang terlihat oleh saya adalah hanya tulisan “pelangga”,” pas”,”huk”, “Den”. Okay kita tidak bermain tebak kata disini.
Saya (masih bengong) : “lah kan yang ngasih tanda warna dari kepolisian juga, orang ini STNKnya baru ganti...” (menunjuk tanggal pembaharuan STNK satu minggu kemarin)
Pak Polisi : “iya tapi ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan, bisa saja cat mobilnya diganti setelah STNK ini dibuat”
Saya semakin tidak mengerti dengan pak polisi, yang curiga cat jimmny diganti, padahal terlihat jelas cat jimmny sudah butut, baru kejatuhan nangka pohon kebun sebelah lagi, jadi cat di bagian kapnya retak-retak. Gimana caranya cat diganti dalam waktu kurang dari satu minggu, langsung jadi butut dan retak-retak. Saya sampai geleng-geleng tidak mengerti. Tapi ya mungkin saja sih hal itu terjadi.
Setelah perdebatan panjang, yang tidak berujung, padahal saya ada kuliah, jadilah saya menyerah membayar Bapak Polisi itu dengan uang Rp.50.000,00. Bapak polisi itu kemudian membebaskan saya. Kejadian itu terjadi sekitar tahun ketiga saya kuliah. Akhir-akhir ini saya lihat polisi tidak lagi suka melakukan razia-razia ajaib, atau menghentikan mobil tanpa alasan.Mungkin beliau – beliau memang sudah berubah. Amin.
Setelah perdebatan panjang, yang tidak berujung, padahal saya ada kuliah, jadilah saya menyerah membayar Bapak Polisi itu dengan uang Rp.50.000,00. Bapak polisi itu kemudian membebaskan saya. Kejadian itu terjadi sekitar tahun ketiga saya kuliah. Akhir-akhir ini saya lihat polisi tidak lagi suka melakukan razia-razia ajaib, atau menghentikan mobil tanpa alasan.Mungkin beliau – beliau memang sudah berubah. Amin.
No comments:
Post a Comment