Tuesday, May 31, 2022

Eldorado : Kolam Renang Klasik nan Menyenangkan

Tadinya untuk Nulis Kompakan Mamah Gajah Ngeblog Bulan Mei yang bertema Review Produk saya ingin mengulas topik yang lebih berat. Kehidupan gitu misalnya. Biar blog ini agak berbobot. Tapi kehidupan adalah produk ciptaan Tuhan jadi ulasannya sepertinya tidak asik dibaca sambil santai-santai rebahan. Akhirnya demi kemaslahatan otak saya sendiri, saya pilih review yang kasat mata dan enteng saja. Layanan kolam renang  favorit keluarga saya. Eldorado. 

Tentang Eldorado

Kolam renang Eldorado merupakan bagian dari suatu sport center, bernama...ya Eldorado juga lah. Mosok Esmeralda. Apalagi Alejandro. Ini kan bukan keluarga telenovela ya saudara-saudara. Disebut sport center karena, kalau saya tidak salah, dulu disitu ada fitness center. Lengkap dengan kelas-kelas olahraga seperti dansa dan zumba. Ada juga lapangan tennis indoor dan outdoor. Tapi sekarang sepertinya fasilitas olahraga yang lainnya sudah tidak ada selain kolam renang. Pengelolanya sepertinya sudah memutuskan ganti haluan bisnis jadi menyewakan convention hall dan ballroom untuk berbagai macam acara serta mengelola cafe. Namanya pun sudah berganti menjadi Eldorado Sport, Cafe & Convention Hall

Tempat olahraga ini terletak di Jl. Setiabudhi Bandung bagian atas. Jalanan terkenal menuju daerah wisata Lembang yang selalu penuh di akhir pekan. Apalagi kalau long weekend. Oleh karena itu kami hanya mendatangi kolam renang ini di akhir pekan biasa. Sudah menyerah kalau long weekend. Bisa habis waktu 3 jam di mobil hanya untuk merayap keatas. Padahal jarak rumah kami ke sana hanya sekitar 6.5 km saja.

Saya sebut kolam renang ini klasik karena memang desain interior dan eksteriornya klasik. Dalam bayangan saya yang awam nampaknya gaya tahun 70 atau 80-an. Sepertinya memang sport center ini sudah ada dari tahun-tahun tersebut.

Sebelum direnovasi, tampilan Eldorado seperti yang biasa terlihat di film Warkop (kayak apa coba?). Minus mbak-mbak berbikini untungnya. Adanya malah nenek-nenek yang masih kuat berenang 20 lap. Membuat saya, yang umurnya mungkin seperempatnya waktu itu, malu karena berenang 2 lap saja ngos-ngosan. Berenangnya 15 menit, ngasonya sejam. Sambil nyeruput es teh manis. Pantas badan saya bongsor.

Sekarang setelah direnovasi interiornya jadi lebih modern. Lebih kekinian dan simple walaupun unsur dasarnya tetap klasik. Kalau dulu untuk sampai ke area kolam renang harus lewat lorong yang cukup panjang, sekarang cukup melipir ke teras saja. Sebelumnya kolam sport di bagian tengah punya atap pelindung, sekarang tidak ada. Mungkin supaya lebih terbuka. Tampilannya memang jadi lebih cerah sih setelah atap tersebut dibuka. Jadi lebih mirip kolam renang resort daripada kolam renang di sport center.  Kamar ganti dulu ada di area terpisah, agak jauh dari area kolam renang. Sekarang jadi menyatu dengan area kolam. Lebih memudahkan karena tidak perlu jauh-jauh berbasah-basah sampai ke kamar ganti.

Seluncuran yang cukup menghibur dan ngangenin. Ukurannya cukup cocok untuk anak 5 tahun. Tidak terlalu tinggi dan curam. (Sumber: https://www.eldorado.co.id/)

Hal yang Disuka dari Eldorado

Sejujurnya setelah punya anak, saya baru kembali ke Eldorado saat pandemi. Tadinya berenang di kolam renang Cipaku saja yang lebih merakyat. Hanya saja karena saat pandemi Cipaku sering penuh, jadi kami cari alternatif lain yang sepi. Walaupun awalnya nyesek lihat harga tiketnya yang hampir dua kali Cipaku, tapi sekarang malah ketagihan berenang ke situ setiap dua minggu sekali. Karena memang worth it

Kolam renang Cipaku. Kolam renang klasik lain di wilayah Bandung bagian utara. Masih jadi favorit kami juga kalau sedang tidak bisa ke Eldorado. Tapi rasanya sekarang kolam renang ini lebih sering penuh. Airnya juga sering kotor dan kaporitnya pekat sekali. Belum shower air panasnya yang kadang-kadang jadi memble kalau banyak orang. Walaupun disini ada yang jual gorengan sih. Haha.

Dari dulu, kolam renang di Eldorado memang tergolong mahal dibandingkan kolam renang lainnya di Bandung. Tapi pelayanannya memang prima. Sekelas hotel berbintang 4. Dulu setiap orang yang datang dipinjami handuk dan dikasih welcome drink. Sekarang setelah pandemi hanya dikasih welcome drink saja. Tapi itupun cukup menghibur. Penjaganya juga ramah dan helpful

Hal yang paling saya suka dari Eldorado adalah kondisinya yang sangat terawat. Rasanya tidak ada sudut-sudut gelap berjamur seperti yang biasa ditemukan di kolam renang biasa. Kamar gantinya pun bersih dan nyaman. Dengan lantai beraksen batu menonjol, tidak diperlukan lagi karpet karet yang rawan lembab dan bau, agar tidak licin. Showernya pun lebih konsisten mengeluarkan air panas, walaupun ada banyak orang yang mandi bersamaan. Mungkin mereka pakai pemanas gas. Bukan mengandalkan pemanas tata surya seperti beberapa kolam renang lain yang saya tahu. 

Air kolam di Eldorado selalu bersih dan jernih. Kadar kaporitnya masuk akal. Tidak berlebihan sehingga membuat perih di mata dan gelembung berbusa yang membuat berenang menjadi sulit. Juga tidak terasa keras di kulit. Jenis kolamnya cukup mengakomodasi hobi anggota keluarga kami. Anak-anak biasanya berenang dulu di kolam seluncuran yang kecil kemudian berendam di jacuzzi yang hangat. Ayah dan Ibunya gantian berenang di kolam sport. Kolam yang ini tidak sepanjang kolam prestasi. Tapi cukup untuk berenang santai bolak balik. Berenang yang nggak ngoyo sampai pakai koyo. Anak-anak kadang ikut nyemplung juga ke kolam sport. Pakai pelampung tentu saja, karena kedalamannya sampai 2.5 meter. 

Di Eldorado sebetulnya ada 3 kolam renang. Tapi kolam satu lagi, yang sepertinya ditujukan untuk rekreasi, malah jarang kami sambangi. Karena ukurannya terlalu besar buat anak-anak kami berenang sendiri, tapi kekecilan buat kami berenang beneran. Lagipula kolam ini adalah yang paling populer dan biasanya dipenuhi pengunjung lainnya. Jadi kami lebih pilih kolam sport yang biasanya kosong. 

Ada tiga kolam renang di Eldorado. Kolam Sport yang bisa dipakai untuk berenang serius, kolam dengan seluncuran yang entah kenapa airnya lebih hangat dari dua kolam lainnya, serta kolam yang kami sebut kolam wisata, yang cocok untuk main air (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Saat berenang di Eldorado, kami cukup merasa aman meninggalkan barang-barang di tempat duduk tanpa perlu memasukkan barang ke locker. Karena ada beberapa penjaga yang bertugas di area kolam renang. Fungsinya sih sepertinya lebih sebagai satpam daripada lifeguard. Soal anak-anak, walaupun ada penjaga yang mengawasi kolam, kami tidak pernah membiarkan anak-anak bermain sendiri di area kolam. Saya dan suami sangat peduli pada water safety. Kami paham air bisa sangat berbahaya. Jadi walaupun si mbarep sudah bisa berenang dan si bungsu sudah pakai pelampung,  tetap tidak kami lepaskan mereka bermain sendiri di kolam. Selalu saya atau suami awasi, walaupun kadang dari jarak lumayan jauh.  

Di area kolam renang juga kalau tidak salah ada larangan merokok. Ini saya amat sangat super appreciate. Karena terus terang saya benci asap rokok. Sayangnya di tempat wisata di Indonesia banyak sekali orang 'dodol' yang seenaknya saja merokok di sebarang tempat. Tak terkecuali di tempat olahraga termasuk kolam renang. As if itu hak mereka yang tidak boleh dilanggar, sementara hak orang lain untuk udara bersih boleh saja dilanggar. Kalau saya bertemu orang-orang seperti ini saya tak segan menegur loh. Keras-keras. Sampai pada malu sendiri. Lha kok malah curhat ya. Haha.

Hal yang Tidak Begitu Disuka dari Eldorado

Hal paling tidak saya sukai dari Eldorado adalah harga tiketnya yang mahal. Walaupun worth it dengan fasilitasnya, tapi tetap saya merasa harganya agak kemahalan sekitar Rp. 15.000. Bisa saja saya anggap Rp. 15.000 itu sebagai biaya tambahan untuk membeli 'sepi'. Jadi tinggal hati saya saja yang memutuskan sampai sejauh mana saya mau tambah ongkos untuk kondisi yang lebih sepi. Hebat nggak sih review kolam renang saja bisa filosofis. Haha. Untungnya di Eldorado ada harga khusus untuk penunggu. Ini maksudnya bukan penunggu hantu uka-uka ya. Maksudnya orang yang cuma nungguin tidak berenang. Jadi kalau ada yang mau bawa pengasuh untuk bantu-bantu jaga anak , bisa bayar sekitar setengah harga tiket normal saja. Walaupun harga tiket penunggu sama dengan harga tiket di kolam renang lain sih. Haha.

Hal kedua yang saya tidak begitu sukai dari Eldorado sudah saya sebutkan diatas. Lokasinya di tengah-tengah jalanan paling rawan macet parah se-Bandung raya. Tidak ada alternatif jalan lain. Jadi susah dijangkau saat Bandung sedang menggila ramainya. Nasib tinggal di kota tujuan wisata yang di kangenin ribuan orang. 

Ketiga yang agak kurang dari Eldorado adalah tidak ada kolam air panas. Adanya jacuzzi saja yang sering penuh. Masalahnya daerah tempat Eldorado berada ini berudara sejuk. Walaupun sekarang panasnya sering menyengat juga sih. Cuma sepertinya lebih enak kalau setelah berenang di kolam yang dingin bisa santai-santai di kolam hangat. Anak-anak juga mungkin lebih betah. Walaupun mereka jauh lebih tahan udara dingin sih. 

Jacuzzi favorit yang sering jadi rebutan pengunjung (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Memang manusia susah merasa puas ya. 

Penutup

Sekian sedikit review saya tentang tempat berenang favorit keluarga saya. Berenang memang olahraga yang kami sukai. Anak-anak biasa nyemplung ke kolam renang dari kecil. Saya dan suami juga hobi berenang. Bahkan salah satu penyebab dulu kami dekat pertama kali adalah karena sama-sama ambil kelas renang di TPB. Walaupun tidak ada dari kami yang cukup berbakat untuk jadi berprestasi tapi paling tidak kami menikmatinya sebagai hobi. 

Semoga ulasan tentang tempat olahraga favorit kami ini bisa jadi inspirasi. Kalau-kalau ada yang cari tempat berenang di kota Bandung yang fasilitasnya mumpuni walaupun harganya memang agak tinggi. Mungkin sebelum memutuskan bisa coba direnungi. Seberapa jauh Mamah bersedia membeli 'sepi'. Seperti saya yang lebih menikmati sunyi. 

Kolam Renang Eldorado
Jl. Dr. Setiabudhi No. 438
Gudangkahuripan. Kec. Lembang
Kabupaten Bandung
Jawa Barat 40154
Telepon: (022) 2011666

6 comments:

  1. Menyenangkan baca reviewnya. Tempting, tapi... thanks but no thanks. Lokasinya yang jauh dari tempat saya dan terletak di area rawan macet pula, bikin saya auto mager aja di rumah. Selain itu, saya memang nggak bisa berenang. Hahaa... Tapi mungkin bisa saya rekomendasikan untuk teman-teman penyuka berenang. 👌

    ReplyDelete
  2. Cipaku itu langganan keluarga kami. Betul, gorengan dan teh manis hangatnya mengasyikkan haha. Ke Cipaku saja kami sudah merasa kemahalan Teh, apalagi ke Eldorado. Soalnya suami dan anak-anakku tipe kecipak kecipuk aja di kolam renang, jadi agak berat kalau ke kolam renang yang mahal-mahal *emak-emak perhitungan wkwkwk.

    Tapi kalau memang suka berenang dan meniatkan untuk berenang beneran, pergi ke kolam yang lebih sepi memang menenangkan secara batin. Seperti yang Teteh bilang: "membeli sepi" sebagai me-time yang berkualitas.

    ReplyDelete
  3. Wah, kalau nggak ada kolam air hangat apalagi lokasinya di daerah atas yang dingin, kayanya nggak akan jadi pilihan keluarga saya sih, karena anak-anak saya nggak tahan dingin. Berenang kalau di kolam air dingin hanya bisa betah kalau cuaca lagi panaasss. Kalau cuaca adem, paling lama cuma 10 menit di dalam air. Rugi yaaa kalau ke eldorado, bayar mahal eh berenangnya baru sebentar udah minta pulang. Hehe..
    Tapi makasih reviewnya teh, nambah tahu walau sepertinya jarak yang jauh dari rumah bikin eldorado bakal jadi pilihan terakhir untuk berenang. Hehe..

    ReplyDelete
  4. Belum pernah nih ke eldorado, pernahnya ke cipaku aja, itupun dulu udah lama banget zaman saya masih sekolah... Selain gorengan, dulu suka beli mie basonya juga, hihihi...
    Sebagai seksi dokumentasi (baca: engga bisa renang), kolam renang yang harga penunggunya beda, jadi nilai tambah banget nih buat saya...

    ReplyDelete
  5. Eldorado bukannya yang ada indoor ya teh? Dulu pernah aku dibayar teman lho buat ngajarin dia berenang dan kita ke setiabudi entah dimana karena aku alergi sinar matahari kekekek.

    Baca tulisan ini makin kangen Bandung deh dengan semua tempat2 bersejarahnya. Makasih teh tulisannya.

    ReplyDelete
  6. Aku dulu pernah ke cipaku, tapi baru dengar ada yang namanya eldorado di daerah setia budhi. Berarti dari dulu aku mainnya kurang jauh ya hehehe. Jadi teringat dengan kolam sabuga apa kabarnya ya? Dulu berenang paling murah ya ke sabuga aja, walau aku dah ga ingat bayarnya berapa ya.

    di sini kolam renang bayar per jam loh, jadi dengan harga makanan yang relatif murah, harga kolam renang di sini termasuk mahal. Untungnya di sini kalau ga nyemplung ga perlu bayar sama sekali, jadi kalau bawa anak les berenang, ya cuma bayar biaya kolam yang berenang aja, emaknya ga perlu bayar, hehehe...

    Kataku biaya Eldorado itu murah lah untuk olahraga dan refreshing dengan anak-anak, apalagi kalau emang sepi dan air panas buat mandinya lebih stabil.

    ReplyDelete