Sunday, April 3, 2011

Mengapa Saya Suka Menonton Acara Korea

Oke. Saya mengaku. Saya sedang senang-senangnya menonton acara televisi Korea, entah itu variety show atau drama. Alasannya? sederhana, saya sedang ingin tontonan yang tidak menambah sakit kepala. Dulu saya lebih suka nonton Dorama Jepang. Ceritanya lebih variatif, lama per episodenya cuma 45 menit, dan jumlah episodenya paling banyak 12. Tapi akhir akhir ini dorama Jepang temanya berat-berat, dari bunuh-bunuhan, detektif-detektifan, dendam kesumat, cerita cinta aneh, dan berbagai macam tragedi kemanusiaan lainnya. Daripada saya tambah pusing, akhirnya saya memutuskan untuk menonton acara Korea, yang lebih ringan daripada acara Jepang.

Teman saya Mona yang pertama kali memperkenalkan saya pada berbagai macam acara variety show, dan bintang-bintang Pop Korea, atau lebih dikenal dengan istilah Idol.

Ngomong-ngomong soal Idol, di Korea ada banyak grup musik (boyband, girlband, band beneran) yang rata-rata jumlah anggotanya 4-10 orang, bahkan ada satu kelompok yang anggotanya 21 orang. Bayangkan 21 orang bersamaan di panggung. Ck ck ck, saya tidak akan heran kalau sampai album yang ke 7 nanti, masih ada anggota grup itu yang tidak saling kenal, dan saya juga tidak akan heran kalau sampai album mereka yang ke 15, mereka masih harus tidur sekamar ber 4 dan jalan kaki kemana-mana, pakai sendal jepit, soalnya honor setiap manggung harus dibagi 21. Bayangkan!bayangkan!!

Well, mari kita tinggalkan masalah per-idol-an dan nasib grup-cowok cantik-beranggota-21. Kalau masih ingin tahu seluk beluk para grup Idol Korea silahkan cari tahu sendiri di Internet. Anda akan menemukan berjuta juta halaman tentang hal itu.

Salah satu acara variety show yang sedang saya gemari merupakan acara jalan-jalan yang bertujuan mempromosikan berbagai tempat di Korea. Sebenarnya acaranya biasa saja, mirip dengan acara-acara yang sering ada di televisi lokal, sekelompok orang mendatangi suatu tempat dan mengeksplorasi tempat tesebut. Nah, sekarang akan saya ceritakan kenapa saya lebih memilih untuk menonton acara itu daripada acara jalan-jalan di televisi lokal.

Di awal acara itu selalu ada preview tempat yang akan didatangi, lengkap dengan narasi keindahan tempat tersebut. Seringkali ketika melihat preview itu saya mencibir. Pemandangan yang ditunjukkan, yang katanya indah bukan kepalang, ternyata cuma begitu saja. Misalnya pernah, diawal acara disebutkan bahwa daerah yang akan didatangi mirip seperti lukisan jalur sutera. Ternyata yang diperlihatkan adalah daerah perbukitan, seperti di Puncak Bogor, dengan jalan berkelok - kelok, dan kebun dikiri kanan. Bedanya di Puncak, kebunnya kebuh teh, di sana kebun kubis. Orang Korea memang dikenal sebagai pecinta kubis. Dibandingkan jalur tersebut, jalan lintas Sulawesi jelas jauh lebih indah. Tapi yang hebat, setelah menonton acara itu, saya tanpa segan akan menyatakan bahwa saya lebih ingin mendatangi jalan sutera imitasi berpagar sawi tersebut daripada jalan lintas Sulawesi, karena, walaupun dengan pemandangan yang apa adanya, acara itu berhasil membuat padang rumput kelabu yang mirip tanah tak bertuan tempat sapi merumput di sumbawa, terasa memukau bagaikan padang rumput terbaik di New Zealand.

Inilah yang membuat saya lebih tertarik menonton acara televisi Korea daripada acara televisi lokal. Variety show Korea memiliki konsep acara yang kreatif, perilaku orang-orang didalamnya wajar dan lucu, cara bicaranya sopan, dan yang terpenting mereka menghormati adat istiadat dan tradisi. Acara-acara itu bahkan bisa membuat saya duduk manis selama 1 jam hanya untuk melihat orang bermain lompat tali. Sementara drama Korea, mudah ditebak, ringan, cute dan menghibur.

Terkadang menonton acara televisi lokal menyedot habis energi positif yang ada di diri saya. Tidak berita, tidak variety show, tidak sinetron semuanya mengedepankan penderitaan manusia. Ya memang, tidak semua acara televisi terasa bagai dementor sih, ada juga sih acara televisi yang bermutu. Mamah Dedeh contohnya, atau Kick Andy.

Saat ini, dimana sangat sulit bagi saya untuk mengumpulkan energi positif, saya memilih untuk menonton acara Korea atau acara-acara di tv kabel daripada acara Televisi lokal. Acara yang bisa ditonton tanpa harus mengerutkan kening, atau menutup mata. Sungguh saya rasa, kalau acara “termehek-mehek” disadur oleh orang Korea, saya rasa judulnya berubah jadi “ Terbahak-bahak” saking tidak masuk akalnya. Yadayadayada.


PS : Acara Korea bisa menimbulkan efek samping kecanduan, tidak dianjurkan untuk mahasiswa yang sedang mengerjakan Tugas Akhir dan pelajar yang akan Ujian Nasional. Sangat dianjurkan untuk ibu hamil, karena siapa tau bayinya jadi mirip artis Korea. Hehe.

6 comments:

  1. acara korea itu selain menimbulkan kecanduan, juga menulaar!

    ReplyDelete
  2. Hooh Hooh...setuju...lo juga kena toh Bat? hahaha....

    ReplyDelete
  3. di Jepang ada grup yg anggotanya 48, tu... itu lebih gak tau lagi gimana ngebagi honornya.. huakhahahhaha..

    lo nyeritain 1N2D ya?

    ReplyDelete
  4. eh eh.. Let's Go! Dream Team juga rame loh.. tapi cukup nonton di KBS aja sih :D

    enihoy dehoy, ada satu hal yg gw notice dari variety show Korea ama variety show kita. kalau variety show kita jelas2 pake skenario dan ga berusaha menyangkalnya, kalau variety show mereka keliatan lebih natural dan mereka mati2an menyangkal pake skenario/diatur..

    ReplyDelete
  5. gue jadi menunggu-nunggu lagi 1N2D :P

    ReplyDelete
  6. salah satu efek dari nonton drama Korea adalah menimbulkan kecanduan dan ingin pergi ke Korea ya, hehehe...

    oiya, saya mau share nih ada event di facebook KTO Indonesia berjudul PEMILIHAN TOUCH KOREA TOUR PENGALAMAN TIM EVENT berhadiah tiket gratis ke Korea, khusus utk pecinta Korea yaaaa, hehehe

    blogwalking dari http://review-newgadget.blogspot.com/ ya :)

    ReplyDelete